Berbagai Cara Persemaian Benih

Salah satu komponen untuk peningkatan produksi padi adalah benih. Sistem perbenihan mulai dari sistem pemuliaan atau inovasi, sistem produksi, hingga sistem distribusi dan pemanfaatan benih, tergabung dalam sistem manajemen mutu benih. Direktur Jenderal Tanaman pangan, Dr. Ir. Suwandi, M.Si. menyampaikan keynote speechnya pada webinar BTS Propaktani episode 1100 bahwa benih merupakan penciri produktivitas dan pondasi pembangunan pertanian.

“Kita yakin benih itu penciri produktivitas.”, ucap Suwandi, “makannya kita sebut benih itu pondasinya pembangunan pertanian.”, lanjut Suwandi.

Suwandi juga menyampaikan bahwa produk yang baik berawal dari benih yang baik. “Benih yang baik akan menghasilkan produk yang baik.”, jelas Suwandi.

 

Benih yang disemai diharapkan memiliki kecepatan tumbuh yang serempak, seragam, dan sehat dengan kualitas yang diinginkan. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Rahmad Suhartanto pada webinar BTS Propaktani episode 1100, “Persemaian padi yang ideal membutuhkan benih yang vigor, yaitu benih yang cepat tumbuh, serentak, seragam, dan sehat.” jelas Rahmad. Rahmad Suhartanto juga menyampaikan penjelasan terkait teknik membuat benih tumbuh vigor di persemaian.

 

1. Teknik priming (invigorasi benih)

Teknik priming dilakukan untuk meningkatkan kualitas benih. Cara kerja memproduksi benih dengan teknik ini adalah dengan memaksimalkan fase imbibisi dan aktivasi, serta menunda benih memasuki fase perkecambahan (Pawar & Laware, 2018).

 

2. Teknologi ultra fine bubble untuk persemaian benih padi

Persemaian dengan menggunakan Ultrafine bubbles water (UFB water) generator akan membuat bubble water atau gelembung air menjadi lebih kecil sehingga lebih stabil di dalam larutan. Karena lebih stabil di dalam larutan, maka dapat diperkaya dengan oksigen atau bahan priming yang lain.

 

3. Teknologi nano memanfaatkan Carbon dot

Penggunaan teknologi carbon dot dapat dimanfaatkan untuk dormacy, priming, mempercepat pertumbuhan, dan menyehatkan tanaman.

 

Proses pelaksanaan teknik persemaian dibagi menjadi tiga, yakni persiapan persemaian, teknik persemaian, dan manajemen persemaian. Hal tersebut disampaikan oleh Zaqiah Mambaul Hikmah, S.P., M.Si. pada webinar BTS Propaktani. Persiapan persemaian meliputi pemilihan varietas benih, seed treatment (fisik/mekanis, biologi, kimia), persiapan lahan, pembuatan petak semai. Zaqiah menegaskan untuk menggunakan benih yang bersertifikat dan bermutu. Teknik persemaian dapat dilakukan dengan persemaian langsung, persemaian dalam tray/dapog, maupun persemaian indoor/rumah kaca. Manajemen persemaian mencakup aspek kondisi lingkungan, pengairan, pemupukan, serta pengendalian hama penyakit.

“Gunakanlah benih yang bersertifikat dan bermutu karena merupakan langkah pertama yang mudah dilakukan, sehingga harapannya dapat panen dengan hasil yang melimpah”, ucap Zaqiah.

 

Apabila telah melakukan teknik persemaian dengan tepat, maka keuntungan yang akan didapatkan diantaranya adalah terjadi peningkatkan produktivitas, pengendalian kualitas bibit, penghematan bibit, pengendalian HPT, penghematan waktu, dan penyesuaian terhadap kondisi lingkungan.