Hilirisasi Produk Pertanian Skala Rumah Tangga

“Mentan berpesan pada kita semua untuk membangun kolaborasi, salah satunya kolaborasi bersama perguruan tinggi dalam bentuk Bimtek. Saat ini eranya hilirisasi untuk menciatakan nilai tambah. Nilai tambah agar hadir di pedesaan, petani dan skala yang kecil agar harga jual meningkat. Dengan hilirisasi, desa tidak mengekspor limbah bahan pangan ke kota. Produk samping, limbah dan olahan dapat diproses kembali menggunakan prinsip Reduce, Reuse, Recycle, sehingga penggunaan input dari luar berkurang. Manfaat berikutnya yakni  menyerap tenaga kerja sehingga produktifitas tenaga kerja meningkat, meningkatnya pendapatan petani, dan tercipata keseimbangn antara desa dan kota, karena produk mengalir dari desa ke kota, dan uang berputar di desa.  Pesan saya, mari cintai produk dalam negeri, konsumsi pangan lokal, “ujar Dirjen Tanaman Pangan, Suwandi dalam BTS Propaktani pada Selasa (05/09/23).

 


Lukie Truanawati, Dosen Program Studi Supervisor Jamina Mutu Pangan SV IPB University menyampaikan Cara Produksi Panganyang Baik (CPPB) merupakan suatu pedoman yang menjelaskan bagaimana memproduksi pangan agar Bermutu dan layak untuk di konsumsi. Pangan Olahan mengacu pada makanan atau minuman hasil proses dengan cara  atau metode tertentu dengan atau tanpa bahan tambahan. Cara produksi pangan olahan yang baik (CPPOB) merupakan pedoman yang menjelaskan bagaimana memproduksi makanan agar aman, bermutu dan layak dikonsumsi, berisi penjelasan mengenai persyaratan minimum yang harus dipenuhi pada seluruh mata rantai makanan, mulai bahan baku sampai produk akhir. CPPOB umumnya menguraikan tentang kondisi yang bagaimana dan prosedur mana yang akan digunakan, dimana setiap bab didalam pedoman menjelaskan mengenai tujuan dan alasan yang berkaitan dengan kelayakan dan keamanan makanan yang diproduksi.


CPPOB bertujuan untuk menghasilkan pangan olahan yang bermutu, aman untuk dikonsumsi dan sesuai dengan tuntutan konsumen, mendorong industri pengolahan pangan agar bertanggung jawab terhadap mutu dan keamanan produk yang dihasilkan, meningkatkan daya saing industri pengolahan pangan dan meningkatkan produktivitas dan efisiensi industri pengolahan pangan, serta untuk mendorong industri pengolahan pangan agar bertanggung jawab terhadap mutu dan keamanan produk yang dihasilkan;meningkatkan daya saing industri pengolahan pangan, serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi industri pengolahan pangan.

“Bagi UMKM, penerapan CPPOB memberikan informasi yang jelas dan mudah dimengerti kepada masyarakat untuk melindungi makanan terhadap kontaminasi dan kerusakan, mempertahankan atau meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap makanan yang diproduksi serta memastikan UMKM memproduksi dan menyediakan makanan yang aman dan layak bagi konsumen. Untuk menghasilkan produk yang bermutu baik, CPPOB menetapkan Kriteria, Standar dan Kondisi. CPPOB berperan penting dalam memperoleh ijin edar (PIRT/BPOM MD). Ijin edar berpotensi meningkatkan produk memiliki daya saing yang tinggi,” ujarnya


PIRT atau yang lebih dikenal dengan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) merupakan jaminan tertulis terhadap hasil produksi IRT yang memenuhi syarat dan standar keamanan tertentu dalam rangka produksi dan peredaran produk pangan. Sedangkan PIRT atau yang lebih dikenal dengan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) merupakan jaminan tertulis yang diberikan oleh Bupati atau Walikota terhadap hasil produksi IRT yang memenuhi syarat dan standar keamanan tertentu dalam rangka produksi dan peredaran produk pangan.


Founder Jimmy Hantu Foundation, Sujimin, menyampaikan bahwa terdapat tiga prinsip utama dalam berdagang, yakni Harga Murah, Mutu Terjamin dan Kontinyu (ketersediaan barang terus menerus). “Hilirisasi dalam pertanian masih perlu dibangun lagi, karena dari pengamatan saya hilirisasi kita baru mencapai 10%. Hilirisasi dapat tercipta jika kita membangun industri pertanian. Alam Indonesia sudah luar biasa, kita punya cukup bahan baku dan cukup sumber daya manusia, namun masih perlu pengelolaan lebih baik. Contohnya pemanfaatan pekarangan, air cucian beras dan daging serta daun yang gugur dapat menjadi sumber nutrisi yang dapat dijadikan pupuk pertanian, ini murah dan mudah. Ketika hilirisasi berjalan dnegan baik, maka dapat memperbaiki prinsip hidup, meliputi prinsip sosial, ekonomi dan religi. Ketiga prinsip ini harus berjalan bersamaan. Indonesia dapat maju jika menjual barang berkualitas, penjualnya konsisten dengan apa yang dikatakannya dan Komitmen,” ujarnya.


Turut hadir Prima Gandhi, Dosen Program Studi Manajemen Agribisnis SV IPB University menjelaskan bahwa agroindustry bertujuan untuk mendapatkan produk yang sesuai dengan kebutuhan manusia, baik selera maupun nilai gizinya, memperpanjang masa simpan hasil pertanian yang mudah rusak, memberi peluang bagi perkembangan industry, menciptakan diversifikasi produk serta memperluas pangsa pasar. Untuk mewujudkan tujuan ini, maka diperlukan perencanaan agroindustri yang efektif dan berkelanjutan dengan memperhatikan aspek produksi, aspek pasar, dan aspek distribusi. Selain itu perlu juga perhatian pada aspek teknologi yang lebih efisien, aspek manajerial yang yang mampu bekerja secara efisien serta aspek sosial yang mempertimbangkan pendayagunaan Masyarakat dan merupakan sarana transfer dari teknologi dan bukan pesaing bagi tenaga kerja manusia.


“Beliau menambhakan komoditi unggulan Komoditi unggulan merupakan hasil usaha masyarakat desa yang memilki peluang pemasaran yang tinggi dan menguntungkan bagi masyarakat desa. Dimana kriteria dari komoditi unggulan adalah mempunyai daya saing yang tinggi di pasaran (keunikan/ciri spesifik, kualitas bagus, harga murah, memanfaatkan potensi sumberdaya lokal yang potensal dapat dikembangkan, mempunyai nilas tambah tinggi bagi masyarakat perdesaan, secara ekonomi menguntungkan da lbermanfaat untuk meningkatkan pendapatan dan kemampuan sumberdaya manusia, serta Layak didukung oleh modal bantuan atau kredit. Ubikayu mempunyai potensi baik untuk dikembangkan menjadi bahan pangan pokok selain beras. Ubikayu juga dapat diolah langsung dari bentuk segarnya maupun diproses terlebih dahulu menjadi berbagai antara (produk setengah jadi),” tutupnya.