Bapak Swastiko Priyambodo mengatakan Implementasi dilapangan tikus sebagai hama dan ada sisi positif tikus. pada petani pada jaman dahulu untuk pemberantasan tikus dengan burung hantu dan garangan. Bio ekologi dan pengelolaan tikus perilaku makan, indra tikus dan reproduksi tikus. Tikus sawah (Ratus argentiventer) hama yang relatif sulit dikendalikan. Perkembangbiakan Hama tikus yang cepat serta daya rusak pada tanaman yang cukup tinggi menyebabkan hama tikus selalu menjadi ancaman pada setiap pertanaman. Kerusakan tanaman yang di akibat serangan tikus sangat besar, karena menyerang tanaman sejak di pertanaman hingga menjelang panen. Berkaitan dengan hal tersebut, maka upaya pengendalian untuk menekan populasi tikus harus dilakukan terus menerus mulai dari saat pratanam hingga menjelang panen dengan menggunakan berbagai teknik secara terpadu. Peran serta dan kerjasama masyarakat / kelompok tani, penentu kebijakan dan tokoh masyarakat juga diperlukan selama proses pengendalian hama tikus. Tikus Sawah Ricefield rat Rattus argentiventer (Nama lama: R. rattus brevicaudatus), tikus ini merupakan hama pertanian dan perkebunan. Untuk Hama pertanian tikus ini dinamai Wirok kecil Lesser Bandicoot (Bandicota bengalensis). Tikus ini kalau beranak bisa mencapai 5 – 6 ekor. Tanda (sign) Kehadiran Tikus (Monitoring = Surveillance) yaitu :
1. Feses atau kotoran/dropping
2. Kerusakan (damage) oleh tikus
3. Tanda atau noda olesan
4. Sarang (nest/shelter)
5. Jalur jalan (runway)
6. Bau urin dan ekskresi
7. Suara tikus (noisy)
8. Tikus hidup atau mati
Tikus merupakan hama utama tanaman padi (Oryza sativa L.) yang dapat menurunkan hasil produksi cukup tinggi. Pada umumnya, tikus sawah (Rattus argentiventer) tinggal di pesawahan dan sekitarnya, mempunyai kemampuan berkembangbiak sangat pesat. Secara teoritis, satu pasang ekor tikus mampu berkembangbiak menjadi 1.270 ekor per tahun. Walaupun keadaan ini jarang terjadi,tetapi hal ini menggambarkan, betapa pesatnya populasi tikus dalam setahun. Kerusakan dan penurunan hasil produksi padi sangat besar akibat dari serangan hama tikus dan susah untuk dikendalikan. Hal ini disebabkan tikus beraktifitas pada malam hari. Tikus dapat merusak secara langsung yaitu mencari makan pada saat tanaman sudah mulai berbuah sedangkan secara tidak langsung yaitu tikus merusak batang tanaman padi hanya untuk mengasah gigi depannya. Kerusakan yang ditimbulkan oleh hama tikus dapat dilihat pada batang padi yang terpotong dan masih mempunyai sisa bagian batang yang tak terpotong. Dengan kondisi kerusakan dan cepatnya peningkatan populasi tikus akan menurunkan hasil produksi secara drastis.
Kemudian bapak Yadi Kusmayadi POPT meyampaikan kiat-kiat sukses pengendalian tikus. Walaupun sulit dalam pengendalian tikus itu sulit. Pakar tikus BBPOPT Yadi Kusmayadi menjelaskan bahwa kegiatan Gerdal Tikus ini bertujuan untuk mendorong petani untuk secara mandiri mengendalikan hama tikus secara serentak dan bersama-sama, yang selama tiga musim sebelumnya merajalela berharap dengan adanya gropyokan bersama masyarakat, petani, petugas dan aparat mudah-mudahan serangan hama tikus bisa segera teratasi. ntuk teknik pengendaliannya sendiri dengan mengkombinasikan berbagai cara, ada yang menggunakan emposan yang dikombinasikan dengan belerang, penggalian lubang tikus, dan pompa air.
Yadi juga mengimbau kepada petani agar tidak menggunakan listrik untuk mengendalikan hama tikus. bapak-bapak jangan menggunakan setrum lagi dalam mengendalikan tikus, karena kalau sudah menggunakan setrum urusannya bukan dengan petugas lapang lagi tapi dengan aparat, dan yang paling penting sangat berbahaya bagi manusia. Catatan pentingnya adalah manusianya, yaitu petugas POPT di daerah, Amati, Kenali dan Kendalikan. Untuk menghitung kerusakan pada lahan sawah dengan cara diamati 1. Sumber Populasi dimana pada lubang2 tikus di tanggul sungai, pematang pematang sawah, pinggir jalan, tumpukan tanah. 2. Berapa lubang aktif ditandai dengan tidak ada sarang laba-laba maka akan bisa menghitung populasi tikus dan bisa dihitung berapa kehilangan hasil. Tikus tidak akan nyaman setelah ada pengolahan tanah, sehingga tikus akan pindah. Kuncinya adalah beri pemahaman mengelola manusianya, sok terapi setealh itu motifasi tentang tikus.
Kegiatan Gerdal Tikus ini merupakan salah satu upaya untuk mengamankan produksi padi pada musim tanam 2023-2024. Menteri Pertanian sedang gencar-gencarnya melakukan upaya peningkatan produksi, dengan pengendalian hama tikus secara bersama-sama, diharapkan serangan tikus dapat ditekan dan produksi padi dapat meningkat.